Arsip Penutupan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Dayah BMA Pohroh 1446 H

Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) yang digelar oleh Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 1446 H Dayah Bustanul Muallimin Al-Munawwarah Pohroh, Ulee Gle sukses terlaksana hingga selesai. Musabaqah ini dilaksanakan sejak awal Muharram 1446 H hingga tanggal 10 Muharram 1446 Hijriah. Serangkaian musabaqah pada bulan Muharram Tahun Baru 1446 H diadakan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Tahun Baru Islam 1446 H di Dayah Bustanul Muallimin Al-Munawwarah (BMA) Pohroh.

Panitia Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) 1446 H Dayah BMA Pohroh telah menggelar musabaqah dalam 8 Cabang Perlombaan yang terdiri dari:

1. Cabang Perlombaan Hafalan Matan Kitab Jurumiyyah
2. Cabang Perlombaan Hafalan Bait Matan Jauharah
3. Cabang Perlombaan Membaca Kitab Matan Taqrib
4. Cabang Perlombaan Membaca Kitab Al-Bajuri
5. Cabang Perlombaan Pidato Tingkat Aliyah
6. Cabang Perlombaan Pidato Tingkat Tsanawiyah
7. Cabang Perlombaan Cerdas Cermat Tingkat Tsanawiyah
8. Cabang Perlombaan Cerdas Cermat Tingkat Aliyah

Penutupan dan penyerahan hadiah kepada peserta peraih Juara Musabaqah dari setiap cabang perlombaan yang digelar pada tanggal 12 Muharram 1446 H di Dayah Bustanul Muallimin Al-Munawwarah Pohroh dihadiri dan ditutup oleh Abana Simpang Dama, Pimpinan Dayah Babussa’adah Al-Munawwarah Simpang Dama Aceh Utara.

Dalam ceramah singkat yang disampaikan Abana, beliau mengingatkan para santri peraih Juara agar jangan sampai terlalu membanggakan diri terhadap apa yang diraihnya itu hingga menjadi lupa bahwa prestasi itupun milik Allah SWT. Abana memberikan perumpamaan seperti setangkai bunga yang cantik, kalau umpamanya bunga tersebut mengganggap kecantikannya itu merupakan dirinya memang cantik adalah hal yang tidak wajar karena bunga itu sendiri pun adalah milik Allah SWT, Kalaulah Allah SWT menegur bunga tersebut Allah katakan “wahai setangkai bunga! kecantikanmu itu dan bahkan dirimu sendiri sepenuhnya adalah milik-Ku!” maka menjadi pahamlah setangkai bunga tersebut bahwa dia tidak bisa apa-apa dan tidak punya prestasi apa-apa, jadi mestinya bunga itu malu kepada Allah SWT.

Abana mengharapkan kepada santri peraih Juara Perlombaan agar menerima juaranya tersebut secara wajar, “peserta lomba yang mendapat juara dan piala jangan lupa ucapkan alhamdulillah, peserta yang tidak mendapatkan juara pun ucapkan alhamdulillah karena santri yang tidak mendapatkan juara tidak perlu sibuk-sibuk mempersiapkan diri dan baju putih untuk berdiri di depan panggung perlombaan untuk menerima piala pada saat acara penutupan musabaqah malam ini”, tutur abana menghibur para santri.